Memilih Barang Elektronik Rumah Tangga
Apa yang dimaksud dengan produk telematika ?...Selengkapnya
Ayo Jadi Konsumen Cerdas
Maraknya peredaran barang dan/atau jasa di pasar membuat konsumen terkecoh untuk memilih ....Selengkapnya
Daftar Wajib Produk MKG
Memberlakuan wajib label berbahasa Indonesia bagi produk yang beredar di Indonesia...Selengkapnya
Daftar SNI
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukans...More
Jumat, 12 April 2013
PANDANGAN UMUM FRAKSI PAN-PKS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO Terhadap RANCANGAN PERATURAN DAERAH Tentang PELAYANAN DAN RESTRIBUSI TERA / TERA ULANG KABUPATEN SIDOARJO
Yang terhormat;
- Sdr. Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo;
- Sdr. Pimpinan dan Segenap Anggota Dewan;
Yang Kami Hormati;
- Sdr. Para Anggota Forpimda dan Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo;
- Sdr. Para Komandan / Kepala Kesatuan TNI – Polri;
- Sdr. Para Pejabat Dilingkungan Pemkab Sidoarjo serta Camat Se Kabupaten Sidoarjo;
- Sdr. Para Pimpinan Partai Politik, Wartawan, Para Pimpinan Ormas, Organisasi Wanita, LSM serta Undangan yang berbahagia.
Alhamdulillah, Segala puji syukur kita panjatkan keharidat Allah Azza wa Jalla,
yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan nikmat kepada kita
sekalian, sehingga pada kesempatan ini, Kamis tanggal 28 Maret 2013.
kita dapat berkumpul di tempat ini dalam acara Rapat Paripurna dengan
agenda penyampaian Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Sidoarjo
terhadap Raperda Pelayanan dan Restribusi Tera / Tera Ulang. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah hasanah kita
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang setia
mengikuti sunnahnya, dan tentunya bagi kita yang beragama Islam berharap
semoga kita termasuk di dalamnya. Amin..
Dalam kesempatan ini pula Fraksi kami
mengucapkan terima kasih kepada saudara pimpinan Rapat yang telah
memberikan kesempatan waktu kepada Fraksi PAN-PKS untuk menyampaikan
Pemandangan Umum atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pelayanan dan Restribusi Tera / Tera Ulang,
ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada saudara Bupati yang
berkenan menyampaikan Nota Penjelasan Raperda ini pada Rapat Paripurna
ke-1 yang lalu.
Rapat Dewan yang terhormat,
Sumber kekayaan Pemerintah
Daerah yang paling dominan saat ini dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah
(PAD) adalah dari pajak dan retribusi. Kedua sumber yang dominan
tersebut obyeknya adalah masyarakat, oleh karena itu pendapatan yang
berasal dari kedua sumber tersebut harus dikembalikan kepada masyarakat
secara tidak langsung yaitu dalam bentuk pelayanan dan perlindungan
kepada masyarakat. Artinya semakin tinggi jumlah PAD, maka seharusnya
semakin berkualitas pelayanan dan perlindungan yang dilakukan pemerintah
kepada masyarakatnya. Sehingga pajak dan retribusi benar-benar akan
menjadi alat bagi pemerintah untuk mendorong partisipasi masyarakat
dalam pembangunan, dan sebagai alat untuk melakukan distribusi
pendapatan dan pelayanan kepada masyarakat.
Retribusi bagi Pemerintah Daerah selain
sebagai sumber pendapatan asli daerah juga merupakan alat bagi
pemerintah untuk melakukan regulasi dan kebijakan dalam peningkatan
kualitas pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat. Retribusi sebagai
sumber pendapatan pemerintah karena merupakan iuran wajib yang harus
diberikan kepada pemerintah karena masyarakat telah menggunakan jasa
layanan yang diberikan oleh pemerintah. Sedangkan retribusi sebagai alat
regulasi dan kebijakan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
pemerintah untuk mendesain pola perilaku dan budaya masyarakat sesuai
dengan tujuan besar pembangunan daerah yang ingin dicapai.
Berdasarkan filosofi diatas maka Fraksi
PAN-PKS memandang bahwa peraturan daerah tentang Retribusi Pelayanan
Tera/Tera Ulang, yang keberadaannya didasarkan pada Undang-undang nomor 2
tahun 1981 tentang metrologi legal. Dan secara teknis diatur dalam
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit
Kerja dan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal serta Permendag Nomor
08/M-DAG/PER/3/2010 Tentang UTTP yang wajib di Tera/tera Ulang. Harus
disusun bukan semata-mata untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
Kabupaten Sidoarjo semata, tetapi juga harus didesain sebagai alat bagi
pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
perlindungan kepada masyarakat, serta alat regulasi dan kebijakan bagi
pemerintah Kabupaten Sidoarjo, untuk mencapai tujuan dan rencana
pembangunan Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh saudara Bupati Sidoarjo.
Rapat Dewan yang terhormat,
Aspek legal lain yang mendukung akan
pelayanan dan retribusi tera/tera ulang bagi pemerintah kabupaten/kota
juga telah diatur dan diberikan kewenangan berdasarkan ketentuan Pasal
110 ayat (1) huruf l Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Tera/ Tera Ulang
merupakan jenis retribusi jasa umum yang dipungut oleh Pemerintah Daerah
pada saat memberikan pelayanan tera/ tera ulang alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapan (UTTP) serta barang dalam keadaan terbungkus
(BDKT) kepada orang pribadi dan/ atau badan. Pemerintah Propinsi Jawa
Timur juga telah menetapkan peraturan yang terkait dengan tera/tera
ulang dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2002
Tentang Retribusi Biaya Tera/Tera Ulang Dan Kalibrasi Alat-Alat Ukur,
Takar, Timbang Dan Perlengkapannya Serta Pengujian Barang Dalam Keadaan
Terbungkus.
Berkenaan dengan Raperda Retribusi
Pelayanan Tera/Tera Ulang, Fraksi PAN-PKS mengapresiasi langkah yang
dilakukan oleh Bupati Sidoarjo dengan mengusulkan Rancangan Peraturan
Daerah (Raperda) tentang Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang karena hal
ini menunjukkan komitmen dari Bupati Sidoarjo untuk meningkatkan
pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Dimana
Tera/tera ulang terhadap alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya
(UTTP) merupakan kebutuhan mutlak dalam bidang industry, perdagangan,
pertanian, peternakan, perikanan, bahkan juga pendidikan. Jika kita
simak dari naskah akademik yang disampaikan oleh Bupati Sidoarjo dalam
lampiran Raperda ini maka filosofi dasar tera/tera ulang adalah untuk
memberikan perlindungan kepada konsumen, meningkatkan kelancaran
perdagangan, dan mewujudkan persaingan usaha yang sehat. Maka dengan
adanya peraturan daerah tentang Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang akan
memberikan kepastian hukum bagi masyarakat untuk memperoleh
perlindungan, pelayanan, dan kondisi persaingan usaha yang sehat dan
kompetitif di Kabupaten Sidoarjo.
Berdasarkan kajian akademis dan studi
banding serta survey, ada beberapa faktor yang memperkuat kebutuhan akan
peraturan daerah retribusi pelayanan tera/tera ulang:
- Jumlah industri di wilayah Kabupaten Sidoarjo lebih dari 6.000 industri
- Bagi hasil retribusi tera/tera ulang dari propinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo hanya sekitar Rp. 300.000.000. (Tiga Ratus Juta Rupiah) jumlah ini diperkirakan jauh lebih kecil dibandingkan potensinya.
- Banyaknya Pasar Tradisional dan Modern, Rumah Sakit, SPBU, dan SPPBE yang saat ini bermunculan.
Rapat Dewan yang terhormat,
Fraksi kami menilai, bahwa secara tidak
langsung Raperda ini mestinya akan dapat meningkatkan perlindungan
kepada konsumen dan mewujudkan persaingan usaha yang sehat dan
kompetitif di Kabupaten Sidoarjo. Namun demikian, isi Raperda ini lebih
banyak mengatur tentang sanksi kepada masyarakat yang menjadi obyek dari
raperda ini. Sedangkan mekanisme pengawasan terhadap pemungutan, serta
pengawasan petugas pelaksana pemungut dan pentera, tidak diatur secara
jelas. Sanksi kepada masyarakat memang penting untuk memaksa masyarakat
mentaati peraturan, tetapi pengawasan dan sanksi kepada pemungut dan
pentera juga hal yang tidak bisa diabaikan demi menciptakan kepercayaan
masyarakat terhadap pengelolaan keuangan retribusi oleh petugas
pemungut, dan menegakkan rasa keadilan dalam masyarakat jika terjadi
kecurangan dan kelalaian yang dilakukan oleh petugas pentera. Mekanisme
pengawasan dan sanksi kepada petugas pemungut retribusi dan pentera
diperlukan untuk memastikan bahwa peraturan dilaksanakan secara adil dan
transparan. Dengan demikian perlu ada aturan reward and punishment
bagi petugas pelaksana. Dalam Raperda ini Fraksi kami melihat hanya
dibahas insentif bagi petugas saja, sedangkan punishment atau sanksi
belum diatur. Mohon tanggapan Saudara Bupati…!
Berikutnya Fraksi PAN-PKS berpandangan
perlu adanya penjelasan tentang rasionalisasi atau dasar-dasar penetapan
struktur dan besarnya tarif retribusi tera/tera ulang yang dilampirkan
dalam raperda ini. Karena dalam naskah akademik yang dilampirkan dalam
raperda ini tidak ada kajian yang dapat dijadikan landasan dasar
penetapan struktur dan tarif. Kajian penetapan struktur dan besarnya
tarif tera/tera ulang menjadi sangat penting untuk kita cermati guna
menilai sejauh mana tarif tersebut tidak membebani masyarakat.
Pemerintah sebagai regulator dan pelayan masyarakat seharusnya lebih
mengutamakan pelayanan dari pada keuntungan semata, sehingga tarif
tera/tera ulang tidak boleh mengandung unsur profit margin. Tarif yang
dikenakan seharusnya berdasarkan atas biaya yang nyata-nyata dikeluarkan
(real cost) oleh pemerintah dalam memberikan pelayanan tersebut. Sifat
retribusi, sekali lagi, adalah bukan aktivitas yang mencari keuntungan
tetapi lebih pada penggantian biaya atas pelayanan yang dilakukan. Mohon
penjelasan Saudara Bupati…!
Rapat Dewan yang terhormat,
Demikian Pandangan Umum Fraksi PAN-PKS DPRD Kabupaten Sidoarjo terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pelayanan dan Restribusi Tera / Tera Ulang.
Terima kasih atas atensi peserta sidang yang terhormat ini, dan apabila
terdapat hal yang kurang berkenan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Nasrun minnallah wafathun qariib.Wassalamu’alaikum wr.wb.
Sidoarjo, 28 Maret 2013
Fraksi PAN-PKS
DPRD Kabupaten Sidoarjo
Ketua, Juru Bicara,Emir Firdaus, ST., MM. H. Adhy Samsetyo, SH.
Oleh Humas DPRD Sidoarjo tgl. Mar 28, 2013
Sabtu, 06 April 2013
Istilah Dalam Kalibrasi alat ukur
Standar nasional
Suatu standar yang ditetapkan melalui
peraturan pemerintah dan digunakan secara nasional sebagai dasar
menetapkan nilai dari semua standar lain dari satuan yang bersangkutan.
Tertelusur
Suatu proses dimana penunjukan dari alat
ukur dapat dibandingkan dengan standar nasional untuk ukuran yang
dicari dalam satu / lebih tingkatan.
Ketidakpastian pengukuran
Kesangsian yang muncul pada tiap hasil
pengukuran. Pada dasarnya suatu pengukuran adalah kegiatan membandingkan
antara 1 besaran dengan besaran lain yang sejenis, sehingga tidak ada
istilah benar dalam pengukuran, yang ada hanyalah taksiran-taksiran,
sehingga hasil pengukuran tersebut akan lengkap jika disertai dengan
adanya ketidakpastian
Faktor cakupan
Dalam kalibrasi
sering dilambangkan sebagai (K) adalah suatu faktor yang dapat
menjadikan ketidakpastian menjadi lebih logis. Pada dasarnya faktor yang
mempengaruhi akurasi pengukuran tidak sebatas reapitibility,
readability, dan standar tetapi juga ada faktor-faktor lain yang tidak
diperhitungkan pada pengukuran tersebut. Nah faktor cakupan ini
diharapkan dapat mewakili sumber-sumber ketidakpastian yang tidak
dihitung tersebut.
Sumber : kalibrasi
Hari Metrologi Dunia 2013
Tema Peringatan Hari Metrologi Dunia 2013 adalah pengukuran dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk informasi selengkapnya silahkan buka
website World Metrology Day.
Pemilihan Anak Timbang Pada Kalibrasi Timbangan
Penentuan kelas anak timbang dalam kegiatan kalibrasi timbangan
sangatlah penting, karena kesalahan dalam penentuan kelas anak timbang
ini akan mengakibatkan angka ketidakpastian yang dipengaruhi standar
menjadi lebih besar dari semestinya.
Catatan : Anak timbang yang digunakan untuk kalibrasi timbangan tentu saja juga harus terkalibrasi sehingga bisa menjamin rantai ketertelusuran.
Berikut ini adalah cara menentukan kelas anak timbang dalam kegiatan kalibrasi timbangan.
Rumus baku yang digunakan adalah :
Ketidakpastian anak timbang ≤ 1/3 [e]
Dimana [e] adalah verivication scale interval yang dirumuskan dengan
[e] = 10 d
Dimana
d = resolusi timabangan
Misalnya :
Kita mempunyai timbangan dengan kapasitas 200 gr dan resolusinya adalah 0.0001 gr, maka :
[e] = 10 x 0.0001 gr = 0.001 gr
1/3 [e] = 1/3 x 0.001 = 0.00033 gr = 0.33 mg
Sehingga nilai ketidakpastian anak timbang haruslah ≤ 0.33 mg
Kemudian nilai 0.33 mg tersebut kiga bandingkan dengan tabel batas kesalahan anak timbang (maksimum permissible error) yang ada di OIML R – 111 (tabel bisa didownload disini)
Dari tabel tsb kita peroleh bahwa kelas anak timbang yang harus dipakai pada kalibrasi timbangan adalah kelas E2.
Sumber : http://kalibrasi.org/pemilihan-anak-timbang-pada-kalibrasi-timbangan/
Read more...
Catatan : Anak timbang yang digunakan untuk kalibrasi timbangan tentu saja juga harus terkalibrasi sehingga bisa menjamin rantai ketertelusuran.
Berikut ini adalah cara menentukan kelas anak timbang dalam kegiatan kalibrasi timbangan.
Rumus baku yang digunakan adalah :
Ketidakpastian anak timbang ≤ 1/3 [e]
Dimana [e] adalah verivication scale interval yang dirumuskan dengan
[e] = 10 d
Dimana
d = resolusi timabangan
Misalnya :
Kita mempunyai timbangan dengan kapasitas 200 gr dan resolusinya adalah 0.0001 gr, maka :
[e] = 10 x 0.0001 gr = 0.001 gr
1/3 [e] = 1/3 x 0.001 = 0.00033 gr = 0.33 mg
Sehingga nilai ketidakpastian anak timbang haruslah ≤ 0.33 mg
Kemudian nilai 0.33 mg tersebut kiga bandingkan dengan tabel batas kesalahan anak timbang (maksimum permissible error) yang ada di OIML R – 111 (tabel bisa didownload disini)
Dari tabel tsb kita peroleh bahwa kelas anak timbang yang harus dipakai pada kalibrasi timbangan adalah kelas E2.
Sumber : http://kalibrasi.org/pemilihan-anak-timbang-pada-kalibrasi-timbangan/
Metrologi Dan Meteorologi
Sering nya salah pengertian antara
Metrologi dengan Meteorologi, menyebabkan salah paham akan tugas dan
fungsi metrologi.Sebagian besar masyarakat menganggap sama antara Metrologi dengan Meteorologi. Untuk itu harus dipahami apa itu Metrologi? dan apa itu Meteorologi?.
Read more...
Ditinjau dari arti kata nya Meteorologi
merupakan ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan
prakiraan cuaca, Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau
ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu.Sehingga dapata disimpulkan
Meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas gejala
perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer. Di Indonesia Meteorologi
ditangani oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.
Metrologi (ilmu pengukuran) adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi mencakup tiga hal utama:
- Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional (misalnya meter)
- Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode ilmiah (misalnya perwujudan nilai meter menggunakan sinar laser)
- Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai dan akurasi suatu pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan itu (misalnya hubungan antara nilai ukur suatu mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di laboratorium standar)
Metrologi dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan akurasi yang berbeda-beda:
- Metrologi Ilmiah: berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar pengukuran dan pemeliharaannya.
- Metrologi Industri: bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan, produksi, maupun pengujiannya.
- Metrologi Legal: berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
Bidang-bidang Metrologi
Metrologi Ilmiah dibagi oleh BIPM (Bereau International des Poids et Measures), Biro Internasional Timbangan dan Takaran menjadi 9 bidang teknis:
- massa dan besaran terkait
- kelistrikan
- panjang
- waktu dan frekuensi
- suhu
- radiasi pengion dan radioaktivitas
- fotometri dan radiometri
- akustik
- jumlah zat
Legalitas metrologi di Indonesia
berpijak pada Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1981 tentang
Metrologi Legal (UUML) yang mengatur hal-hal mengenai pembuatan,
pengedaran, penjualan, pemakaian, dan pemeriksaan alat-alat ukur,
takar, timbang dan perlengkapannya.
Sumber :
http://www.kumperindag.sulteng.go.id/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=158:metrologi-dan-meteorologi&catid=43:bidang-metrologi&Itemid=78
Panduan untuk Menciptakan atau Meningkatkan Infrastruktur Metrologi Kimia Nasional
Ikhtisar
1. Peningkatan Kesadaran para Pemangku Kepentingan Nasional
Apakah atau tidak pembatasan ditempatkan pada negara dalam hal ini dengan hukum-hukumnya, masih akan ada berbagai macam model yang dapat diadopsi untuk menyediakan infrastruktur pengukuran kimia. Mungkin ada dua ekstrem, model terpusat, di mana tugas yang dilakukan benar-benar oleh NMI, dan model terdistribusi di mana tugas didistribusikan benar-benar untuk tubuh pakar eksternal ke NMI, mungkin sejauh bahwa NMI hanya kantor yang mengkoordinasikan program kerja dan saluran pendanaan. Seperti dalam banyak situasi, ada segudang sistem yang akan terletak di suatu tempat antara dua ekstrem. Mari kita membahas beberapa pendekatan yang berbeda.
Ditulis ulang dalam Bahasa oleh Septianka Dwi Setyo U (BSN) v1
Read more...
Penciptaan infrastruktur nasional untuk memastikan bahwa hasil
pengukuran bahan kimia suatu negara yang cocok untuk tujuan mereka telah
diakui sebagai suatu kebutuhan dalam dunia modern dari ekonomi global
dan lingkungan perdagangan. Namun, di banyak negara di dunia, termasuk
sejumlah negara maju, seperti infrastruktur Metrologi Kimia/
Metrology in Chemistry (MiC) masih ideal daripada kenyataan. Sementara
ekonomi sebagian besar di tempat struktur yang mendukung keandalan dan
akurasi pengukuran fisik, struktur analog untuk pengukuran kimia masih
harus dibentuk atau diselesaikan.
Panduan MiC mencoba untuk menetapkan isu-isu yang harus dipertimbangkan
ketika negara ini memulai pada tugas pembentukan atau perbaikan
infrastruktur pengukurannya kimia. Perlu ditekankan sejak awal bahwa
satu kesimpulan utama dari Panduan MiC adalah bahwa bukan satu-satunya
cara yang "benar" dalam membangun infrastruktur yang sesuai.
Negara-negara yang berbeda memiliki kebutuhan yang sangat berbeda dan
sumber daya dan pendekatan yang dipilih dan daerah yang itu diterapkan
tergantung pada faktor-faktor nyata. Namun demikian, pedoman bertujuan
untuk menyajikan metodologi untuk memutuskan mana yang merupakan
pendekatan yang paling cocok untuk satu set keadaan nasional. Sementara
Panduan ini berfokus pada isu-isu spesifik untuk sistem metrologi, ini
harus dipertimbangkan dalam luas konteks standar nasional secara
keseluruhan dan infrastruktur kesesuaian. Negara juga harus memastikan
bahwa internasional- sekutu kegiatan diakui dan harmonis dalam akreditasi dan standardisasi yang tersedia. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan fasilitas pengujian dan jasa yang diterima secara internasional.
Langkah-langkah untuk Membangun Kegiatan untuk Infrastruktur MiC Nasional
- Peningkatan kesadaran para pemangku kepentingan nasional
- Identifikasi Kebutuhan
- Kemampuan Penilaian
- Gap Analisis
- Prioritas Kebutuhan
- Model pemilihan yang tepat atau Strategi
- Mendapatkan Komitmen Pemerintah
- Kemampuan Pembangunan
- Penyebaran Layanan
1. Peningkatan Kesadaran para Pemangku Kepentingan Nasional
Salah satu langkah pertama dalam membangun infrastruktur MiC adalah
meningkatkan kesadaran pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan
lainnya tentang pentingnya pengukuran yang baik. Lembaga Metrologi
Nasional (NMI) tidak bisa mencapai reformasi tersebut sendiri. Ini
harus memiliki dukungan aktif dari para pemangku kepentingan yang
benar-benar yakin nilai yang akan disampaikan oleh sistem tersebut.
Tingkat kepemilikan ini sangat penting dalam memastikan pendanaan
nasional yang lebih baik untuk pengukuran yang baik dalam kimia. Adalah
penting untuk mengenali kesadaran bahwa peningkatan kegiatan harus
menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan program MiC.
2. Identifikasi Kebutuhan
Sebelum hal lain yang sangat penting bahwa alasan untuk menciptakan atau
memperbaiki sistem dan hasil yang diharapkan akan diserahkan oleh
proses yang mapan. Faktor utama yang umum di balik semua bahasan ini:
- kebutuhan untuk dapat membandingkan pengukuran efektif ketika dibuat/dilakukan di tempat yang berbeda dan / atau waktu yang berbeda, dan
- kebutuhan untuk dapat mengandalkan keakuratan pengukuran.
Biasanya alasan keberadaan infrastruktur MiC dan diharapkan dari itu
akan berhubungan dengan satu atau lebih bidang-bidang berikut:
Kesejahteraan Rakyat
- Layanan kesehatan yang handal dan efisien;
- Pengelolaan lingkungan / perlindungan yang efektif;
- Pelaksanaan hukum yang efektif;
- Perlindungan Konsumen;
- Keamanan pangan.
- Memastikan kualitas ekspor dan memfasilitasi perdagangan;
- Efisiensi produksi industri, pengendalian proses yang lebih efektif;
- Dukungan inovasi dan pengembangan industri;
- Pengawasan mutu barang impor.
Contoh mengidentifikasi kebutuhan nasionalSatu negara bisa mengidentifikasi kebutuhan untuk pengukuran kadar logam dalam produk bahan pokok seperti beras. Penyebabnya bisa baik untuk melindungi kesehatan negara sendiri, termasuk dalam hal impor bahan pokok, atau untuk menjaga pasar ekspor produk tersebut. Khususnya analisa Pb , Cr, Zn, Hg dan Cd mungkin diidentifikasi sebagai perhatian khusus. Namun, apa yang juga diperlukan adalah pengakuan tingkat kontaminasi yang perlu dideteksi untuk masing-masing analit dan tingkat ketidakpastian- diasosiasikan dengan hasil pengukuran yang akan membuat cocok untuk tujuan pengukuran.
Untuk masukan pada kedua aspek itu adalah penting bahwa NMI
mengidentifikasi stakeholder yang akan mendorong proses dan yang
memiliki pengetahuan rinci untuk memberikan arahan kepada proses, dan
kemudian melibatkan mereka dalam konsultasi. Stakeholder ini dapat
diambil dari bidang-bidang berikut:
- badan regulasi
- organisasi akreditasi (accreditation organisations)
- organisasi jaminan mutu
- penyedia kemampuan pengujian
- kelompok industri
- produsen bahan referensi bersertifikat
- organisasi perdagangan
- penyedia layanan pemeliharaan
- departemen pemerintah
- kesehatan lembaga
- sektor pendidikan (universitas, dll)
- laboratorium pengujian
- organisasi perlindungan konsumen
- badan penetapa standar
- badan ilmiah profesional
Kesejahteraan Rakyat
Hal ini dapat diduga bahwa di bidang ini, kebutuhan ekonomi yang paling
mirip. Sistem referensi yang baik adalah dibutuhkan untuk:
Pelayanan kesehatan yang andal dan efisien
- Diagnosa klinis dan pengukuran terapi
- Kualitas obat-obatan
- Kunci pengukuran lingkungan. Kontaminan di udara, air tanah,
- Deteksi penyalahgunaan zat: obat terlarang, alkohol
- Persyaratan bea dan tarif
- Toxic residu
- Asal produk
- Forensik Kimia / biologi / biokimia
- Keamanan nasional
- Komposisi Produk
- Pelabelan produk yang akurat
- Tingkat gizi
- Pemalsuan
- Tingkat Pencemaran dan residu
- Pembatasan impor
Perlu ditekankan bahwa di bidang ini, keseimbangan kebutuhan setiap
negara mungkin sangat berbeda dari negara lain, tergantung pada spektrum
kegiatan ekonomi masing-masing negara. Tidak kurang, kategori kebutuhan
yang sama harus dipertimbangkan dan dievaluasi untuk setiap
perekonomian. Yaitu:
- Memastikan kualitas ekspor, dan memfasilitasi perdagangan
- Memenuhi persyaratan pasar untuk komposisi kimia, tingkat maksimum kontaminan dan residu
- Mengurangi kebutuhan untuk duplikasi pengukuran pada sumber dan tujuan
- Mematuhi Sanitary WTO dan phytosanitary dan mengurangi Hambatan Teknis dalam Perdagangan
- Mencegah memberangkatkan kualitas produk yang rendah
- Memenuhi persyaratan nasional
- Memenuhi standar untuk sumber energi (minyak, gas, bahan bakar nabati)
- Memastikan replikasi kondisi produksi di lokasi yang berbeda dan waktu
- Pemantauan komposisi kimia dan spesifikasi produk
- Pertemuan/pencapaian spesifikasi produksi yang ditetapkan oleh induk perusahaan asing atau klien
- Memberikan dasar pengukuran untuk pembangunan yang efektif
- Memfasilitasi adopsi teknologi asing
- Mencocokkan produk baru dengan spesifikasi asing
- Menarik investasi asing melalui penyediaan infrastruktur yang sesuai
- Mengembangkan sumber energi baru alternatif (biofuel, hidrogen)
Metode Pengumpulan Informasi tentang Kebutuhan
Meskipun pos, internet dan telepon harus digunakan untuk survei
pengumpulan informasi dengan mudah karena skala besar, metode wawancara
face-to-face masih yang paling berharga. Tanggapan luas terhadap
didistribusi kuisioner akan memberikan wawasan yang berharga, tetapi
penting bahwa pemangku kepentingan utama diidentifikasi dan sedemikian
terlibat ndalam proses wawancara. Wawancara tersebut sangat memakan
waktu, dan dengan demikian sangat mahal untuk dilakukan, tapi kualitas
informasi yang dihasilkan oleh mereka dapat menjadi jauh lebih unggul
daripada kuesioner dengan desain terbaik. Selanjutnya mereka membangun
kepemilikan proses seperti menjadi orang atau organisasi yang
diwawancarai, sehingga memberikan nilai melampaui isi kemurnian
informasi.
Sebuah mekanisme yang berguna untuk digunakan, setelah hasil survei
telah dikumpulkan dan dikonsolidasikan, adalah mengadakan sebuah
lokakarya umum berdasarkan hasil. Lokakarya ini mungkin melibatkan semua
pemangku kepentingan organisasi. Pada lokakarya pandangan para pemangku
kepentingan akan berusaha untuk memberikan cek realitas pada hasil dari
survey dan tindakan selanjutnya diusulkan.
3. Kemampuan Penilaian
Setelah gambaran kebutuhan nasional didirikan, evaluasi harus dilakukan
terhadap kemampuan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan.
- Dengan analisa mana dapat diukur?
- Dengan matriks mana?
- Sampai mana rentang pengukuran?
- Untuk apa tingkat ketidakpastian?
- Organisasi mana memiliki kemampuan ini?
- Berapa banyak terletak kemampuan lembaga metrologi nasional?
- Apakah ada lembaga dalam perekonomian yang mungkin menjadi lembaga yang ditunjuk (lihat Kotak pada halaman 15), bertindak sebagai NMI untuk jumlah tertentu, measurands, komposisi matriks dan rentang pengukuran?
- Apakah ada ketertelusuran hasil pengukuran untuk acuan nasional baik di dalam negeri maupun di luar negeri?
- Jika ada acuan nasional, apakah terkait/tertelusur dengan referensi internasional?
Contoh menunjukkan kemampuanKetersediaan penelitian dari kemampuan pengujian/proficiency testing (PT) adalah sumber daya berharga untuk proses ini. Skema PT tidak hanya memberitahu kita apa jenis analisis ekonomi sudah diberikan, tetapi juga memberikan beberapa informasi (meskipun untuk dievaluasi sangat kritis) pada seberapa baik sektor tersebut dapat memberikan analisis ini.
4. Gap Analysis
Langkah selanjutnya adalah mencoba untuk mencocokkan kemampuan dengan
kebutuhan dan menemukan di mana letak kesenjangan dalam hal kebutuhan
yang tidak ditangani oleh kemampuan yang ada dalam perekonomian.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah memiliki responden survei
yang mengalokasikan skor pentingnya kebutuhan, katakanlah 1 sampai 10,
dan skor pada skala yang sama dengan tingkat kemampuan yang ada. Dengan
mengurangkan "kemampuan" nilai dari skor "kebutuhan" satu memperoleh
sebuah "gap" nilai, yang merupakan ukuran kasar dari kebutuhan untuk
meningkatkan kemampuan di bidang ini. Atas dasar ini bidang dengan nilai
tertinggi "gap" harus diberi prioritas tindakan.
5. Prioritas Kebutuhan
Setelah mengidentifikasi kebutuhan yang saat ini tidak ditangani secara
memadai, tahap berikutnya adalah untuk peringkat kebutuhan tersebut
urutan penting. Ada berbagai set kriteria yang bisa diterapkan untuk
proses tersebut. Beberapa kriteria ini akan berkaitan dengan dampak
menangani kebutuhan ini, orang lain kesulitan untuk melakukannya. Daftar
potensi kriteria mencakup:
- Sesuaikan kebutuhan dengan kebijakan nasional
- Persyaratan pada penelusuran dan / atau ketidakpastian pengukuran sebagaimana dinyatakan dalam undang-undang yang ada dan standar wajib tertulis di negara
- Dampak terhadap kesejahteraan rakyat
- Dampak terhadap manfaat ekonomi
- Penyebaran dampak (terbatas pada beberapa klien?)
- Ketersediaan dana
- Kesulitan teknis
- Lama waktu yang dibutuhkan
- Biaya yang terlibat
- Kesulitan menyebarluaskan standar yang dihasilkan
- Ketersediaan mitra potensial
- Layanan pengukuran outsourcing dan produksi bahan referensi bersertifikat (CRMs) kepada pemasok yang ada
- Pengukuran yang lebih baik dapat membuat perbedaan dan
- Pengukuran yang lebih baik tidak dapat membuat perbedaan
6. Pemilihan Model yang Tepat atau Strategi
Ada sejumlah cara di mana standar pengukuran dapat dibentuk,
dikembangkan dan disebarluaskan dalam perekonomian. Namun, hukum negara
dapat dibingkai sedemikian rupa bahwa pilihan model terbatas. Kunci
untuk pertimbangan ini adalah peran metrologi (jika
ada) yang diberikan kepada NMI oleh hukum perekonomian. Di beberapa
negara, NMI memiliki kekuasaan absolut dan tanggung jawab di bidang ini.
Ini adalah satu-satunya badan yang secara hukum dapat membangun
infrastruktur pengukuran untuk negara. Di negara lain tidak ada
peraturan seperti itu tidak ada dan lainnya solusi validitas hukum yang
sama dapat dipertimbangkan.
Apakah atau tidak pembatasan ditempatkan pada negara dalam hal ini dengan hukum-hukumnya, masih akan ada berbagai macam model yang dapat diadopsi untuk menyediakan infrastruktur pengukuran kimia. Mungkin ada dua ekstrem, model terpusat, di mana tugas yang dilakukan benar-benar oleh NMI, dan model terdistribusi di mana tugas didistribusikan benar-benar untuk tubuh pakar eksternal ke NMI, mungkin sejauh bahwa NMI hanya kantor yang mengkoordinasikan program kerja dan saluran pendanaan. Seperti dalam banyak situasi, ada segudang sistem yang akan terletak di suatu tempat antara dua ekstrem. Mari kita membahas beberapa pendekatan yang berbeda.
Dalam banyak model yang paling sederhana adalah bahwa dari sistem
benar-benar terpusat, di mana NMI menghasilkan semua measurement
standar, termasuk untuk kimia, memelihara mereka semua dan menyebarkan
mereka semua. Kontrol langsung melalui NMI, dan karenanya (biasanya)
melalui pemerintah nasional, adalah keuntungan utama dari sistem
tersebut. Namun, untuk semua selain ekonomi terbesar, dan mungkin bahkan
tidak ada, sistem seperti ini tidak efektif biaya untuk dunia kimia.
Hal ini membutuhkan penciptaan kembali di NMI sumber daya yang mungkin
sudah ada di bagian lain dari perekonomian luar NMI dalam setidaknya
beberapa dari banyak bidang pengukuran kimia. Selain itu, pilihan yang
sangat mahal. NMIs Kebanyakan tidak memiliki akses ke bank sumber daya
dengan ukuran yang cukup untuk mengatasi semua nya pengukuran kimia
perekonomian kebutuhan dengan cara ini. Sistem terpusat juga tidak
mungkin dapat mengambil keuntungan dari interaksi yang sangat berharga
bahwa banyak spesialis entitas pengukuran kimia (kepada siapa wewenang
untuk standar dapat didelegasikan bawah sistem lain) miliki dengan
masyarakat pengukuran. Ada yang berbeda keuntungan sistem terpusat,
terutama dalam mekanisme kontrol bahwa NMI memiliki sifat alaminya dan
bahwa NMI sudah memiliki hubungan, atau mampu untuk mengembangkan,
dengan sistem metrologi global. Namun, untuk ekonomi sebagian besar
sisanya adalah sangat mendukung pengaturan tidak terpusat.
Sebuah varian dari model ini muncul di mana NMI memiliki beberapa
(terbatas) kemampuan kimia pengukuran tapi aspek yang dicakup oleh
organisasi eksternal (s) dan pemerintah memutuskan untuk bersatu ini di
bawah payung dari NMI, dengan penciptaan sebuah lembaga baru digabung.
Ini adalah proses yang sudah diterapkan di sejumlah negara, terutama di
kawasan Asia Pasifik di Jepang dan Australia.
Sistem ekstrim lainnya adalah satu di mana tanggung jawab untuk
pengukuran kimia terletak sepenuhnya dengan organisasi di luar NMI. Jika
sistem hukum negara sangat ketat, ini dapat dicapai oleh NMI secara
resmi menunjuk organisasi-organisasi yang bertanggung jawab untuk jumlah
(lingkup) tertentu dan rentang pengukuran (lihat Kotak pada halaman 15:
"Sistem Metrologi Internasional: Mengapa Penting" untuk definisi
lembaga yang ditunjuk). Penunjukan ini diperlukan agar organisasi yang
terlibat untuk dapat bekerja sama dengan masyarakat global di bawah
metrologi Konvensi Meter dan menjadi diakui secara internasional. Jika
tidak ada persyaratan tersebut oleh hukum negara, sistem dapat didirikan
oleh sejumlah cara lain, termasuk penulisan undang-undang yang mencapai
bahwa penunjukan langsung. Keuntungan dari sistem seperti ini adalah
bahwa tanggung jawab dan kewenangan tertentu pengukuran standar dalam
letak kimia dengan lembaga yang memiliki keahlian teknis untuk
melaksanakan tanggungjawabnya dan wewenang dengan potensi efisiensi
terbesar. Selain itu mereka biasanya akan memiliki kontak langsung
dengan kelompok pengguna untuk layanan spesialis dan dengan demikian
akan mampu mencapai tugas penyebaran lebih mudah daripada lembaga yang
tidak memiliki hubungan tersebut. Mereka juga akan lebih mungkin untuk
mengidentifikasi kebutuhan yang muncul dengan cara lebih cepat.
Kelemahan sebagian besar berhubungan dengan hubungan dengan dunia luar,
atau setidaknya bagian dari itu yang secara formal bertanggung jawab
untuk metrologi. Ini adalah dunia dari NMI dan jika NMI tidak mengambil
peran itu, interaksi dengan kelompok-kelompok seperti puncak metrologi
internasional sebagai Komite Konsultatif Jumlah Substance/Consultative
Committee for Amount of Substance (CCQM ) dan kelompok kerja menjadi
lebih sulit. Juga lebih sulit adalah realisasi dari keuntungan nasional
untuk ekonomi negara dari CIPM Mutual Recognition Arrangement (CIPM
MRA), karena NMI bertanggung jawab untuk interaksi nasional dengan MRA
CIPM.
Perlu dicatat bahwa, dalam menetapkan ahli lembaga yang ada (umumnya
ahli dalam pengujian kimia) untuk melakukan kegiatan kemetrologian,
seseorang harus menyadari perlunya pembentukan kegiatan metrologi pada
mereka lembaga yang membutuhkan prosedur tambahan dan berbeda, teknik,
pengetahuan dan keterampilan kepada mereka dibutuhkan hanya untuk
melaksanakan pengujian kimia.
Bagi kebanyakan perekonomian, sistem yang menawarkan kombinasi dari
ekonomi terbesar dan manfaat sosial dengan operasi yang paling efektif
dan efisien adalah beberapa versi dari apa yang disebut di sini Model
Kemitraan. Dalam model ini, NMI membentuk kemitraan dengan sejumlah
organisasi dengan pengukuran spesialis kimia keterampilan di daerah
mereka sendiri. NMI memasok keahlian metrologi inti dan hubungan ke
eksternal kemetrologian dunia, organisasi mitra memasok keahlian
pengukuran teknis inti, hubungan ke stakeholder dalam negeri dan
pengguna keahlian tersebut, dan kadang-kadang hungungan ke badan-badan
internasional yang puncaknya memiliki peran regulasi atau standardisasi.
Pusat kontrol dari sistem tetap dengan NMI, tapi sebagian besar dari
tanggung jawab diberikan kepada organisasi mitra. Sebuah diagram yang
merepresentasikan bagaimana sistem seperti mungkin beroperasi diberikan
pada halaman 17. Dalam "Model Kemitraan" mungkin ada lembaga lainnya
yang secara resmi ditunjuk yang NMI dapat berkolaborasi dengannya.
Lembaga yang ditunjuk akan, menurut definisi, akan merencanakan untuk
menyerahkan atau memiliki klaim CMC sendiri.
Badan-badan lain yang tidak secara resmi diakui dengan cara ini akan
menjadi bagian yang melihat NMI menyediakan layanan berharga dan saran
yang diperlukan untuk mempertahankan infrastruktur MiC nasional.
Badan-badan lain yang akan bekerja sama dengan NMI, misalnya, ahli dalam
sektor tertentu dan menyediakan untuk sektor beberapa atau semua,
seperti:
- Ahli saran teknis dan / atau jasa kepada NMI untuk pembentukan referensi nasional
- Jalur penyebaran referensi nasional yang dibentuk oleh NMI
- Penelitian, pelatihan atau kemampuan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang efektif.
Perhatikan bahwa bahkan dalam model terpusat NMI masih dapat
berkolaborasi dengan instansi lain, misalnya, untuk membuat bahan
referensi yang kemudian NMI akan mensertifikasi.
Pendekatan lain untuk memenuhi kebutuhan nasional dengan mengakses
kemampuan dari mitra internasional (outsourcing). Hal ini sering solusi
yang paling sederhana dalam hal mengurangi baik skala waktu untuk
ketersediaan sistem, dan yang langsung biaya. Mungkin mudah untuk
mengimpor sistem referensi yang diperlukan (bahan referensi, misalnya)
dari luar ekonomi. Namun, ada kelemahan juga terkait, yang paling
penting yang mungkin menjadi kurangnya pembentukan keahlian spesialis
yang akan menyertai perkembangan domestik seperti standar.
"Sistem Metrologi Internasional: Mengapa penting?"Konvensi Meter, awalnya ditandatangani pada tahun 1875, adalah elemen inti dari sistem metrologi ilmiah internasional, dan badan ilmiah tertinggi dalam struktur Konvensi Internasional adalah Komite untuk Berat dan Ukuran, CIPM tersebut. CIPM ini diinformasikan oleh sepuluh Komite Konsultatif(CCs) pakar ilmiah , yang terdiri dari ahli NMI dari Negara Anggota Konvensi Meter dan pakar yang relevan dari organisasi internasional dan badan-badan lainnya, seperti WHO, WMO, Codex Alimentarius Commission, IFCC, Pharmacopoeia, ISO dan ILAC. Salah satu Komite Konsultatif baru-baru ini dibentuk adalah Komite Konsultatif Jumlah Zat - Metrologi Kimia (CCQM), yang dibuat dalam 1993.Pada tahun 1999, kerjasama tingkat global secara signifikan ditingkatkan dengan pembentukan Perjanjian Saling Pengakuan CIPM (MRA CIPM, http://www.bipm.org/en/cipm-mra/), dengan tujuan menyediakan dasar teknis dimana penandatangan mengakui standar nasional satu sama lain pengukuran dan kalibrasi dan sertifikat pengukuran. Pelaksanaan MRA CIPM adalah tanggung jawab Joint Committee of the Regional Metrology Organizations dan BIPM (the JCRB). Aturan, pedoman dan prosedur untuk partisipasi dalam MRA CIPM dikembangkan melalui JCRB untuk dukungan oleh CIPM tersebut (Lihat http://www.bipm.org/en/cipm-mra/documents/). Termasuk pedoman yang berlaku untuk ditunjuk lembaga "(lihat CIPM/2005-07, (http://www.bipm.org/cc/CIPM/Allowed/94/DESIGNINSTITCIPM07.pdf), didefinisikan dalam MRA CIPM sebagai "bertanggung jawab atas standar nasional tertentu dan jasa terkait yang tidak dicakup oleh kegiatan 'tradisional' NMI ".Organisasi Metrologi Regional/Regional Metrology Organisations (RMOs) adalah pengelompokan NMIs terutama bekerja sama berdasarkan ikatan geografis, meskipun kriteria lain juga dapat diterapkan. The Asia-Pacific Metrologi Program (APMP; www. apmpweb.org) adalah salah satu dari 5 RMOs utama saat ini beroperasi. Setiap RMO koordinat daerah ilmiah kegiatan melalui komite teknis yang sesuai dengan Komite Permusyawaratan CIPM, seperti APMP ini untuk Panitia Teknis Metrologi Kimia / Technical Committee for Metrology in Chemistry (TCQM).
7. Mendapatkan Komitmen Pemerintah
Apa pun model yang dipilih, peran pemerintah sebagai pusat pendanaan
adalah yang terpenting. Kesulitan utama dari ketiga model terletak pada
pengaturan keuangan yang akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan
sistem. Di sinilah peran pemerintah menjadi penting semua. Pemerintah
harus menyediakan sebagian besar pendanaan diperlukan untuk mendukung
sistem memadai dan menyediakan insentif yang cukup bagi semua organisasi
mitra untuk memainkan peran mereka secara efektif. Selain itu,
kebanyakan model akan memerlukan seluruh pendekatan-dari-pemerintah
untuk menjadi sukses. Ini akan sulit untuk membujuk sejumlah kementerian
pemerintah untuk mendanai sektor mereka sendiri untuk menyediakan
sistem metrologi yang memadai. Sebuah infrastruktur metrologi nasional
merupakan tanggung jawab pemerintah dan membutuhkan sumber daya keuangan
yang disediakan oleh pemerintah.
Selain itu, komitmen pemerintah harus berlangsung, tidak terbatas pada
on-off injeksi modal untuk pembentukan infrastruktur metrologi. Sejumlah
penelitian telah menunjukkan bahwa ekonomi menerima manfaat dari
pembentukan infrastruktur metrologi yang
jauh lebih besar daripada biaya membangun dan pemeliharaan seperti
struktur. Penelitian tersebut paling komprehensif adalah dari Institut
Nasional Standar dan Teknologi (NIST), Amerika Serikat, yang telah
melakukan studi ekonomi dari banyak program mereka
(http://www.nist.gov/director/perencanaan/strategicplanning.htm).
Sembilan belas NIST penelitian telah dilakukan dan menunjukkan
manfaat-untuk-biaya rasio yang bervariasi antara 3 sampai 126, dengan
rata-rata 44. Contoh lain yang dikutip dalam Laporan CIPM 2003 ke
General Konferensi Berat dan Ukuran / General Conference on Weights and
Measures (CGPM) pada Kebutuhan Metrologi untuk Berkembang dalam
Perdagangan, Industri dan Masyarakat dan Peran BIPM (1st Kaarls Report)
dan update kepada CGPM 2007 di bawah judul yang sama (http://www.
bipm.org/utils/en/pdf/Kaarls2007.pdf).
Selain itu, ada banyak cerita bencana ekonomi yang menunjukkan apa yang
dapat terjadi ketika yang sesuai struktur pengukuran belum dimasukkan ke
dalam suatu negara dan status ekonomi negara tersebut telah terancam.
Salah satu contoh tersebut diberikan di bawah ini.
Contoh: Antibiotik dalam maduPada tahun 2002, Uni Eropa dilaporkan telah menemukan jejak dari choramphenicol antibiotik dalam madu yang diimpor dari Asia ke Eropa. Sebuah larangan impor dari negara sumber diikuti dan dengan cepat menyebar berlaku untuk produk lain termasuk ayam, udang dan daging kelinci. Insiden disebabkan oleh kegagalan sistem pengukuran negara sumber untuk mendeteksi dan mengukur secara memadai residu seperti sebelum produk diekspor. Total biaya untuk perekonomian negara sumber diestimasi beberapa miliar US $ dan larangan menyebabkan kesulitan yang cukup besar dalam komunitas pedesaan di negara itu yang bergantung pada hasil produk yang ditujukan untuk ekspor. Hasil malang bisa dihindari jika infrastruktur pengukuran yang memadai nasional telah berada di tempat di negara sumber dan, dari hasil yang dihasilkan oleh sistem itu, situasi telah ditangani sebelum produk mencapai pasar ekspor. (Referensi:. BBC News, Juli 2002)
Hal ini jelas dalam setiap minat pemerintah nasional untuk berinvestasi
dalam infrastruktur metrologi nasional. Tantangan kepada masyarakat
metrologi dalam perekonomian masing-masing adalah untuk menunjukkan
fakta bahwa tegas kepada pemerintah bahwa tingkat dukungan yang tepat
akan disampaikan secara berkelanjutan.
8. Kemampuan Pembangunan
Langkah pertama dalam menciptakan kemampuan yang tepat adalah memutus
jenis layanan yang akan disampaikan kepada pengguna. Sebagai contoh,
layanan kemampuan pengujian saat ini dan CRMs tersedia bagi negara yang
cukup? Apakah ada spesifikasi kebutuhan nasional di mana layanan baru
dari jenis ini perlu dikembangkan? Secara khusus rentang pengukuran yang
akan dibahas dan tingkat ketidakpastian pengukuran yang dibutuhkan
dalam rentang perlu diidentifikasi. Itu juga harus memutuskan apakah
ketertelusuran internasional untuk pengukuran yang dilakukan di setiap
sektor diperlukan. Di Selain itu, pengembangan kemampuan harus mencakup
pertimbangan di awal tahapannya dari penyebaran proses yang akan
digunakan untuk memberikan hasil ke mana mereka akan menjadi nilai
ekonomi atau sosial.
Secara umum, untuk setiap bidang aplikasi kemampuan akan terdiri dari:
- staf yang terlatih
- set peralatan yang sesuai
- lingkungan kerja yang sesuai
Tidak ada salah satu dari ketiga komponen kemampuan lebih penting
daripada yang lain, tetapi memastikan bahwa staf terlatih yang tepat
tersedia sangat penting. Hubungan dengan badan-badan pendidikan nasional
dapat membantu merekrut staf yang tepat dan staf ini dapat dikembangkan
melalui penempatan personil kunci di lembaga yang sudah ahli dalam
bidang pengembangan.
Pilihan peralatan harus didasarkan pada kesesuaian untuk tujuan. Terlalu
sering, dengan biaya besar, laboratorium kunci negara berkembang
berusaha untuk mereproduksi set peralatan lembaga jauh lebih maju tanpa
mempertimbangkan apakah mereka benar-benar sesuai dengan kebutuhan
nasional yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tidak ada gunanya
membayar untuk Rolls-Royce ketika sebuah kendaraan jauh lebih murah akan
memberikan hasil yang diinginkan. Seringkali kebutuhan negara,
khususnya di bidang kesejahteraan rakyat, bisa paling efisien ditangani
oleh relatif set peralatan yang sederhana yang telah dipilih dengan
hati-hati untuk memberikan tingkat akurasi yang diperlukan untuk
mengimplementasikan kebijakan umum yang baik.
Kemudian, pertimbangan seperti kemampuan untuk tujuan pembangunan
laboratorium sendiri. Tergantung pada jenis pengukuran kimia yang akan
dilakukan, pertimbangan aspek harus diberikan seperti AC dan ukuran yang
dibutuhkan dari kebersihan kamar laboratorium (kamar bersih).
9. Penyebaran Pelayanan
Terakhir, periode paling penting dari semua dimulai - penyebaran produk
dari pertemuan baru dibuat untuk pemangku kepentingan nasional. Untuk
proses diseminasi, ada sejumlah model berbeda mungkin diadopsi. Mungkin
NMI dapat melakukan tugas sepenuhnya dengan sendirinya, mungkin itu bisa
mengalihkan tanggung jawab kepada organisasi lain. Namun, proses yang
paling mungkin efektif adalah ketika NMI bekerja inpartnership dengan
badan-badan lainnya. Untuk memastikan bahwa penyebaran efektif, semua
organisasi yang terlibat harus mempunyai hubungan kuat ke komunitas
pengguna dan kredibilitas dengan masyarakat itu. Jenis organisasi NMI
menganggap bekerja dengan meliputi badan akreditasi nasional, pusat dan
/ atau testing laboratories kimia khusus, dll Siapapun pasangan
mungkin, diseminasi yang efektif bergantung pada penelusuran yang tepat
hasil mereka untuk antar-standar nasional. Sementara mulai memberikan
kalibrasi dan layanan nilai tugas, dianjurkan oleh NMIs atau ditunjuk
lembaga mereka patokan layanan baru mereka dengan bergabung di regional
atau internasional compari-anak. Kinerja yang sukses dalam perbandingan
tersebut akan memberikan rasa percaya diri dalam layanan Institut untuk
mengakhiri usersand menetapkan dasar untuk klaim ketertelusuran masa
depan.
Contoh: Kemitraan untuk memberikan standar forensik
The National Measurement Institute, Australia (NMIA) telah mengembangkan standar nasional untuk konsentrasi tion-etanol dalam air, sebuah standar yang digunakan, antara lain, untuk mengkalibrasi analisa napas bukti mana theresults digunakan untuk menuntut pengemudi mobil di bawah pengaruh alkohol. Untuk menyebarluaskan standar ini untuk thepolice kekuatan seluruh Australia, NMIA telah membentuk kemitraan dengan laboratorium polisi di Victoria, salah satu negara bagian Australia. Laboratorium ini mempersiapkan solusi etanol berair (CRMs), memiliki karakteristik merekaoleh NMIA, dan menyebarluaskan mereka ke jaringan laboratorium kalibrasi nasional, memelihara jaringan pengukuran anintegrated untuk analisis napas. Dengan demikian standar nasional untuk pengukuran isdisseminated efektif untuk pengguna di seluruh negara. Melalui partisipasi dalam NMIA terkait antar-nasional perbandingan, memastikan pengakuan internasional terhadap pengukuran mendasari servicesand ini memberikan kepercayaan kepada semua pemangku kepentingan nasional. Kesimpulan Hal ini penting untuk menyadari bahwa dokumen ini dimaksudkan untuk memandu negara berniat untuk membangun atau memperbaiki infrastruktur MiC - itu tidak dimaksudkan untuk menjadi resep. Setiap negara akan memiliki set sendiri andopportunities tantangan, dan model yang diterapkan dan metode yang dimasukkan ke dalam tempat untuk menyadari bahwa model akan bedifferent dalam setiap kasus. Ini akan sampai kepada otoritas nasional untuk memilih jalan yang mereka adopsi. Catatan bahwa pendekatan yang dibahas dalam Panduan ini dimaksudkan untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor penting yang harus diambil intoaccount dalam membangun sebuah infrastruktur MiC. Proses yang terlibat akan sering berulang dan harus appliedto setiap daerah baru (misalnya, makanan, lingkungan) dari program MiC untuk setiap nation. Jika semua negara memiliki sistem yang efektif dari jenis ini di tempat, perdagangan antar negara akan difasilitasi dan dibuat lebih efektif, dan ekonomi nasional akan dibuat lebih efisien. Jika Panduan ini memainkan peran dalam membantu proses itu, akan melakukan peran yang berguna.Judul Asli: A Guide to Creating or Improving a National Metrology in Chemistry Infrastructure
Ditulis ulang dalam Bahasa oleh Septianka Dwi Setyo U (BSN) v1
Langganan:
Postingan (Atom)